TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
A. Kuda-kuda dalam pencak silat
1. Kuda-kuda
Tengah
Kuda-kuda ini dilakukan dengan membuka dan menekuk kedua lutut dengan tumpuan berat bedan berada di tengah.
Kuda-kuda ini dilakukan dengan membuka dan menekuk kedua lutut dengan tumpuan berat bedan berada di tengah.
2. Kuda-kuda
Depan
Dibentuk dengan posisi kaki bagian depan ditekuk dengan telapak kaki lurus mengarah ke depan dan kaki yang belakang lurus, kuda-kuda ini menumpukan berat badan di kaki depan.
Dibentuk dengan posisi kaki bagian depan ditekuk dengan telapak kaki lurus mengarah ke depan dan kaki yang belakang lurus, kuda-kuda ini menumpukan berat badan di kaki depan.
3. Kuda-kuda
Belakang
Ada dua versi untuk kuda-kuda jenis ini, yang pertama yakni posisi sama dengan kuda-kuda depan hanya saja kaki yang ditekuk dan tumpuan dipindah ke kaki belakang.
Ada dua versi untuk kuda-kuda jenis ini, yang pertama yakni posisi sama dengan kuda-kuda depan hanya saja kaki yang ditekuk dan tumpuan dipindah ke kaki belakang.
Jenis yang
kedua adalah menaruh berat badan pada kaki belakang dengan tumit tumpuan tegak
dengan panggul, badan cenderung condong ke depan dan kaki depan jinjit dengan
menapakkan tumit atau ujung kaki.
4. Kuda-kuda
Samping
Sama halnya dengan kuda-kuda depan, kuda-kuda ini dilakukan dengan menekuk satu kaki dan kaki yang lain lurus mengarah ke samping. Tumpuan berat badan diletakkan di kaki yang ditekuk dan bahu segaris atau sejajar dengan kaki.
Sama halnya dengan kuda-kuda depan, kuda-kuda ini dilakukan dengan menekuk satu kaki dan kaki yang lain lurus mengarah ke samping. Tumpuan berat badan diletakkan di kaki yang ditekuk dan bahu segaris atau sejajar dengan kaki.
5. Kuda-kuda
Silang Depan
Kuda-kuda silang depan dibentuk dengan menginjakkan satu kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada satu kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.
Kuda-kuda silang depan dibentuk dengan menginjakkan satu kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada satu kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.
Kuda-kuda silang belakang yakni kuda-kuda dengan salah satu kaki berada di
belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang, badan tetap
lurus agar tidak jatuh saat melakukan gerakan tersebut.
B. Sikap Pasang
Sikap pasang
merupakan sebuah posisi yang biasanya dikombinasikan dengan kuda-kuda dan
posisi ini bersifat fleksibel. Disaat seorang pesilat bergerak ketika
bertarung, sikap dan gerakannya akan selalu berubah sering dengan perubahan
posisi lawan.
- Pasang
Satu
Sikap pasang dengan posisi badan tegak dan kedua tangan disamping dalam keaadaan siap silat dan kedua kaki di buka selebar bahu. - Pasang
Dua
Sikap pasang dengan badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan mengepal dan sejajar dengan pinggang. - Pasang
Tiga
Sikap pasang dengan badan pada posisi tegak lurus, kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata, dan posisi menyilang dengan tangan terbuka. - Pasang
Empat
Sikap pasang dengan kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata, dengan posisi menyilang dan tangan mengepal.
C. Arah Gerak
Selain
kuda-kuda dan sikap pasang, pemahaman tentang arah juga sangat penting. Hal ini
berhubungan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang atau
bertahan.
Dalam dunia
persilatan arah dikenal dengan depalan penjuru mata angin. Dan cara melatihnya
adalah dengan menggeser kuda-kuda dan sikap pasang sesuai gambar mata angin
yang ada.
D. Pola Langkah
Pencak Silat
a. Pola
langkah lurus
b. Pola langkah zig zag
c. Pola langkah segitiga
d. Pola langkah segiempat
e. Pola langkah U
f. Pola langkah S
b. Pola langkah zig zag
c. Pola langkah segitiga
d. Pola langkah segiempat
e. Pola langkah U
f. Pola langkah S
E. PUKULAN
Sebuah pukulan yang dilakukan dengan fokus ke arah depan, sasarannya ialah dada lawan. Dan tangan yang lain ditekuk didepan dada kita dengan tujuan menutup arah point sebagai bentuk pertahanan.
Seperti halnya pukulan lurus, jenis pukulan ini mempunyai sasaran yaitu bahu. Biasanya pukulan ini dilakukan ketika pesilat saling berhadapan dalam kondisi bahu lawan yang terbuka.
F. TENDANGAN
- Tendangan A. Tendangan lurus ke depan dengan menggunakan cocor kaki yang mengarah ke ulu hati lawan.
- Tendangan C atau Sabit. Tendangan dari samping dengan menggunakan cocor atau pungggung kaki yang mengarah ke tulang rusuk lawan.
- Tendangan T Tendagan samping dengan menggunakan pedang kaki (telapak kaki) atau tumit yang mengarah ke tulang rusuk atau dada lawan. Jika dilihat, tendangan ini sepintas membentuk huruf T.
G. TANGKISAN
- Tangkisan Dalam. Tangkisan yang dilakukan dengan menggerakkan tangan dari luar ke arah dalam sejajar dengan bahu.
- Tangkisan Luar. Kebalikan dengan tangkisan dalam, tangkisan ini membuang tendangan atau pukulan lawan ke arah kiri maupun kanan.
- Tangkisan Atas. Tangkisan yang dilakukan untuk melindungi kepala dari serangan lawan. Gerakannya yakni membentuk tangan dalam posisi siku dan mengayunkannya dari bawah ke atas.
- Tangkisan Bawah. Tangkisan ini berfungsi untuk melindungi kemaluan, dilakukan dengan menyilangkan tangan seperti huruf X dengan jari terbuka namun rapat dan mengayunkannya dari atas ke bawah.